pembangkit listrik tenaga surya skala rumah tangga (SHS)

solar Home System (SHS) adalah sistem PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) mandiri, yang dapat dikombinasikan dengan sumber backup cadangan seperti PLN/Genset (*Jika diperlukan) dengan sistem switching sederhana sampai otomatis. SHS di desain portable sehingga mudah dipindahkan, dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna (Custom). SHS merupakan solusi mengatasi krisis energi listrik pada daerah yang belum terjangkau jaringan listrik PLN.

Informasi Paket Produk

Modul Solar PV50WP100WP200WP
Braket Panel
Tipe Battery (AKI)VRLA / *MFVRLA / *MFVRLA / *MF
Tegangan Kerja Battery12 Volt12 Volt12/24 Volt
Battery Amp (Ah)60 Ah100 Ah200 Ah
*Battery Control Unit: Auto / Manual / Timer
DC Power Output12V/5Ah12V/10Ah12/24V/20Ah
AC Inverter Modify/Pure Sine Wave
AC Output Voltage200-230V200-230V200-230V
Total Power Output – Max (Daily Watt)200W400W800W
*Lampu LED Bulb 220VAC – 5/7Watt2 Pcs2 Pcs2 Pcs
Kabel Instalasi
* Option/Pilihan
✔ Ya/Tersedia
Keuntungan menggunakan Solar Home System:
  1. Instalasi mudah: Dengan menggunakan peralatan sederhana dan tidak memerlukan keahlian khusus.
  2. Pengoperasian mudah: SHS bekerja tanpa bahan bakar, Mudah dipindahkan, dan tidak memerlukan pengoperasian khusus.
  3. Daya tahan lama: Sistem telah terbukti dapat bekerja secara kontinyu dengan baik selama lebih dari 25 tahun.
  4. Ramah lingkungan: SHS tidak mengakibatkan polusi dan tidak menghasilkan gelombang elektromagnetik.
  5. Cocok untuk mengoperasikan peralatan elektronik rumah tangga, penerangan, komputer, dll.
  6. Garansi: 1 Tahun.

Menghitung Kebutuhan system PLTS

 
Solar Home System  
Solar Home System
Ini sebuah artikel sederhana, mengenai gambaran tentang bagaimana perhitungan sistem energi surya / PLTS dibuat,.. dimaksudkan untuk memberikan pembaca pemahaman dasar dari metode perhitungan energi dalam system PLTS.
Diagram Dasar
Photovoitaics ( Solar PV) adalah Modul yang mengkonversi langsung cahaya matahari menjadi arus listrik. Bahan-bahan tertentu, seperti silikon, secara alami melepaskan elektron ketika mereka terkena cahaya, dan elektron ini kemudian dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan arus listrik. Panel PV menghasilkan arus listrik searah (DC), yang harus dikonversi ke arus listrik  AC (Alternating Current), Sebuah inverter digunakan untuk mengubah listrik DC menjadi listrik AC untuk menjalankan peralatan rumah tangga standar yang umumnya bertegangan 220 Volt. Jumlah listrik yang dihasilkan inverter diukur dalam watt (W).
Dengan asumsi efisiensi power inverter 90%; Untuk menentukan kebutuhan listrik cadangan anda ditentukan oleh dua hal yaitu:
  1. Menentukan type watt inverter dengan cara menjumlah beban watt dari perangkat yang ingin anda back up. Daya total ini dihitung dalam Watt/hours, atau total daya yang digunakan bersamaan setiap jamnya.
    Contoh:
    Beban listrik yang ingin di back up oleh anda sejumlah 450 W/h maka anda bisa menggunakan inverter 500watt, boleh lebih tetapi tidak boleh kurang. Dengan mempertimbangkan faktor efisiensi, sebaiknya daya watt inverter mendekati daya watt beban.
  2. Menentukan baterai yang digunakan untuk lama waktu back up.. Contoh rumus :
    Aki mobil 12Volt 100Ah dan total beban 400 watt/jam Maka rumusnya adalah,
    12 Volt dikali 100Ah =1200watt/jam dibagi Beban 400watt = 3 jam
Contoh daya listrik digunakan untuk kebutuhan sebagai berikut:
1 unit Kulkas 100 Watt dipakai 24 Jam =2400 Wh
1 unit LCD 32″ 80 Watt dipakai 5 jam =400 Wh
10 lampu LED 7 Watt dipakai 10 Jam =700 Wh
Total 187 Watt/Hour dan 3500 Wh per hari.
Bisa dilihat di atas, dari total yang digunakan adalah sebesar 187 Watt per jam. Apabila dijumlah, total pemakaian listrik per hari adalah 3500 Watt Hour.
Gambaran Cara penghitungan sederhana untuk pemakaian Listrik Tenaga Surya:
3500 Wh : 130 Wp (Bila menggunakan Tipe Panel Surya 130Wp) = 26, 92 .
26,92 unit : 5 jam (Lama pemanasan per hari) = 5.384
5.384 x 1,5 (Minimal daya Otonomi) = 8 Unit (angka Pembulatan)
Listrik yang di hasilkan adalah:
8 unit x 130 Wp = 1040 Watt per satu jam pemanasan pada puncak pemanasan (peak). Dalam sehari, kurang lebih bisa menghasilkan listrik sebesar 1040 Wp x 5 jam Pemanasan = 5200 Wh.
Jadi untuk beban listrik terpasang, setara dengan kapasitas 1040 Wp atau 5200 Wh menggunakan 8 unit panel tipe 130 Wp dan unit penyimpan daya (baterai) berkapasitas 12V 100 Ah sebanyak 6 unit, satu unit Battery Charge Control, dan satu unit inverter, bracket, panel box, box battery, dan peralatan pendukung lainya.
Dari sini bisa diprediksi berapa investasi yang harus dikeluarkan, Perkiraan hitungan mudahnya, kapasitas sistem dikali USD10 (harga perkiraan).
Jadi, apabila menggunakan contoh penghitungan daya tersebut, maka nilai investasi yang harus dikeluarkan saat awal pemasangan adalah sebesar 1040 Wp x USD10 = USD10.400, atau sekitar Rp96.720.000 dengan Kurs Rp9.300.
Angka tersebut merupakan perkiraan harga, termasuk biaya instalasi, penyediaan perlengkapan pedukung, dan garansi instalasi sistem antara satu dampai tiga tahun, tergantung sistem integrator pelaksana instalasi,. Orientasi pemakaian energi terbarukan, terutama listrik tenaga matahari adalah untuk jangka panjang. Artinya untuk wilayah tertentu dengan kondisi kelistrikan yang tercukupi, maka total investasi tersebut akan terlihat mahal, karena konsumen dibebani biaya instalasi yang harus dikeluarkan bersamaan.
Tetapi untuk wilayah tertentu dengan kondisi kelistrikan yang belum terpenuhi secara maksimal atau belum memiliki jaringan listrik sama sekali, maka listrik tenaga surya akan menjadi pilihan, karena sistem listrik tenaga surya tidak memerlukan bahan bakar pada saat pengoperasian, sehingga lebih murah bila dibandingkan dengan biaya pembelian dan transportasi pembelian BBM.
Kesimpulan:
  • Inverter untuk membackup beban listrik yang ingin di back up
  • Baterai berfungsi untuk lama ketahanan back up

Tips Baterai Tepat Sistem PLTS

 
Vision 6FM100D-X  
Vision 6FM100D-X
Baterai merupakan salah satu komponen utama dalam sistem PLTS yang memegang peranan penting sebagai sumber listrik, yang apabila lemah/soak sering kali menjadi penyebab terganggunya sistem PLTS, bahkan dapat mengakibatkan kerusakan pada komponen-komponen lainnya, baik dalam aplikasi SHS maupun dalam aplikasi Lampu Jalan Tenaga Surya – PJUTS.
Mengapa Battery VLRA…
Kami merekomendasikan penggunaan battery tipe VLRA dalam sistem PLTS, selain bebas perawatan (Maintenance Free), karena battery tipe ini memiliki katup untuk pertukaran gas sehingga suhu didalam battery akan tetap terjaga dan umur (Lifetime) battery akan maksimal.
Meskipun harga Battery VLRA lebih mahal dari aki basah (Battery Asam Timbal) tetapi umur pakai baterai lebih lama hingga 1 tahun lebih, dengan sistem pengisian dan beban yang sesuai dengan kapasitas battery.
Penggunaan battery yang tepat, akan meminimalkan inspeksi perawatan berkala (Maintenance) yang kadang menyulitkan, terutama pada lampu penerangan jalan, karena letaknya yang sulit dijangkau.
Tips Perawatan Battery
JAGALAH KEBERSIHAN AKI
  • Bersihkan terminal aki bila kotor atau berkarat dengan lap basah dan bubuhkan vaselin/Oli pelumas. Terminal yang kotor / berkarat, akan berakibat hilangnya arus listrik.
  • Berikan vaseline / Oli pelumas pada terminal Aki agar tidak mudah berkarat.
MENAMBAH MUATAN LISTRIK ATAU PENYETRUMAN ULANG
Aki / baterai harus selalu dijaga dalam keadaan bermuatan listrik. Karena berbagai gangguan seperti sulfatasi, akan terjadi jika aki di diamkan lama,,.. Misalkan sistem pengisian rusak atau bila disimpan untuk waktu yang lama dalam keadaan tidak bermuatan listrik. ( discharge ).
Untuk memeriksa keadaan muatan listrik dapat ditentukan dengan memasang bohlam lampu 12 Volt atau klakson ex kendaraan. Jika lampu redup atau klakson lemah, maka arus aki dalam keadaan lemah/soak dan perlu diisi muatan listrik (Recharge).
Rekomendasi baterai yang di gunakan:
  • Baterai Vision
  • Baterai Panasonic
  • Baterai GForce

VRLA Baterai

 
VRLA Battery  
VRLA Battery
VRLA kepanjangan dari Valve Regulated Lead Acid yang memiliki sebutan lain SLA (Sealed Lead Acid), di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan Aki/ Baterai Kering/ tertutup.
Baterai jenis ini bersifat tertutup (sealed), sehingga penguapan/ evaporasi yang dikeluarkan sangat kecil (rekombinasi) maka tidak memerlukan penambahan cairan electrolyte selama masa pemakaian baterai tersebut. Proses penguapan/ evaporasi pada baterai diatur oleh bagian yang disebut Valve (Katup).
Penggolongan Baterai VRLA berdasarkan teknologinya:
  1. Teknologi AGM (Absorptive Glass Mate)
    Cairan electrolyte terserap oleh lembaran separator fiber glass (serat kaca).
    Pada Depth of Discharge (DoD) 30% baterai cycle life mencapai 1.400 cycle.
  2. Teknologi GELCairan electrolyte berbentuk gel yang bersifat lebih solid dan kaku (fixed).
    Pada Depth of Discharge (DoD) 30% baterai cycle life mencapai 2.000 cycle.
Baterai VRLA menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan dengan aki/batterai asam timbal (Aki basah & MF).
  • Baterai dapat dipasang dalam posisi apapun, karena katup hanya beroperasi pada kesalahan overpressure.
  • Bebas perawatan mengurangi inspeksi dan pemeliharaan.
  • Lebih Aman, karena sistem baterai ini dirancang untuk menjadi rekombinan dan menghilangkan emisi gas/uap pada overcharge, maka tidak ada uap yang dipancarkan selama operasi normal. (Uap dapat mengakibatkan korosi dan karat pada logam bila terjadi kebocoran/retak).
Penggolongan Baterai VRLA berdasarkan penggunaannya:
  1. Standby UseBaterai bekerja mengeluarkan arus pada waktu sumber listrik utama tidak bekerja.
    Contoh pengaplikasian : pada UPS system, lampu emergency, dsb.
  2. Cyclec UseBaterai bekerja mengeluarkan arus (discharging) kemudian dilanjutkan proses charging, dilanjutkan proses discharging dan charging kembali, dst. Proses 1X charging – 1X discharging disebut satu siklus.
    Contoh pengaplikasian : Baterai-baterai peralatan elektronika, kendaraan bertenaga baterai seperti forklift, golf mobile, dsb.
             
Previous
Next Post »